Teknik Operasi Trepanasio Pada Binatang (Bedah Kepala & Leher)

Trepanasio yakni suatu tindakan operasi dengan membuka suatu rongga yang berdinding keras dengan memakai alat trepan. salah satu pola trepanasio yakni operasi craniotomy. 

Craniotomy yakni salah satu tindakan operasi dengan membuka tulang kepala yang bertujuan mencapai otak untuk tindakan pembedahan definitive dengan memakai alat trepan, contohnya pada operasi sinus di kawasan kepala atau operasi pada liang atau rongga sumsum tulang. 

Tulang kepala mempunyai rongga yang sempit yang hanya cukup ditempati oleh otak  dan cairan peredam otak (cairan cerebrospinal), maka dari itu bila terjadi pembengkakan akhir cedera kepala akan menjadikan peningkatan tekanan dalam rongga kepala. 

Jika hal ini terus dibiarkan, akan menekan batang otak, sehingga fungsi - fungsi vital dalam badan mirip fungsi pernafasan, sirkulasi dan kesadaran akan terganggu, sehingga menjadikan kematian.

Trepanasio sering dilakukan pada binatang besar, antara lain untuk membuka sinus maxillaris mayor, sinus maxillaris minor, sinus concho frontalis sinus frontalis, ronnga hidung dan rongga – rongga pada rahang bawah. 

Trepanasio tidak hanya membuka suatu rongga yang dibatasi oleh tulang, melainkan sanggup juga untuk trepanasio jaringan lemak dibawah kulit contohnya pada kulit kelopak mata bawah dengan  tujuan operasi pengobatan entropion dan ectropion.

Definisi

Trepanasio atau yang disebut juga trepanasi dan yakni tindakan operasi dengan membuka suatu rongga yang berdinding keras dengan memakai alat trepan. Salah satu pola operasi trepanasio yakni operasi craniotomy. 

Trepanasio umumnya dilakukan pada binatang besar, antara lain untuk membuka sinus maxillaris mayor, sinus maxillaris minor, sinus choncho frontalis, sinus frontalis, rongga hidung dan rongga-rongga pada rahang bawah.


Trepanasio yakni suatu tindakan operasi dengan membuka suatu rongga yang berdinding keras Teknik Operasi Trepanasio Pada Hewan (Bedah Kepala & Leher)
Anatomi dan letak sinus pada kuda




Trepanasio mungkin melibatkan abolisi potongan kecil atau besar tulang dari hewan. Prosedur dari pelaksanaan operasi trepanasio sanggup bervariasi dari satu pasien dengan pasien lain, tergantung pada kondisi dan kebutuhan spesifik dari pasien.

Jenis – jenis operasi trepanasio pada binatang dibedakan menurut tempat atau kawasan yang akan dilakukan proses pembukaan rongga tersebut. Adapun jenis – jenis operasi trepanasio, antara lain :

Trepanasi Sinus Maxillaris Minor

Trepanasi sinus maxillaris minor umumnya dilakukan dengan tujuan – tujuan tertentu. Adapun tujuan tersebut antara lain :

  1. Pengobatan emphyema, neoplasma, dan tumor pada sinus maxillaris minor
  2. Membantu dalam perjuangan pencabutan gigi molaris ke III dan IV pada kuda
  3. Untuk tujuan operasi diagnostik percobaan


Lokasi operasi trepanasi sinus maxillaris minor yakni pada sudut yang dibuat oleh garis yang sejajar dengan cista fascialis dengan jarak satu lebar jari diatas crista fascialis, dengan garis yang tegak lurus dari ujung crista fascialis ke garis median kepala. 

Teknik operasi trepanasi sinus maxillaris dilakukan dengan cara :

  1. Hewan dibaringkan ke potongan yang tidak sakit. Apabila potongan binatang yang sakit dibagian sinister, maka binatang dibaringkan ke potongan dester dan begitu pula sebaliknya. 
  2. Daerah badan yang akan dibedah dibersihkan terlebih dahulu. Hal ini diawali dengan pencukuran bulu binatang tersebut.     
  3. Hewan didesinfeksi dan kemudian diberikan anastesi lokal. Anastesi umum sanggup pula diberikan apabila dianggap perlu.
  4. Lakukan insisi pada kulit yang dibuat buat sejajar dengan arah serabut otot,  sepanjang penampung sempurna kurang lebih 5 cm. Dibawah kulit terdapat fascia, periosteum dan tulang sebagai lapisan yang paling dalam. 
  5. Periosteum dipisahkan dan trapan diletakkan agak miring di atas tulang.
  6. Trepan diputar searah dengan arah jarum jam dengan tekanan tertentu agar potongan tulang tidak jatuh ke dalam rongga.
  7. Setelah lubang tulang terbentuk maka tindakan selanjutnya dilakukan sesuai dengan  Tujuan dari para trepanasi sinus maxillaris minor.


Trepanasi Sinus Maxillaris Mayor

Trepanasi sinus maxillaris mayor umumnya dilakukan dengan tujuan – tujuan tertentu. Adapun tujuan - tujuan tersebut antara lain :

  1. Pengobatan emphyema, neoplasma dan tumor pada maxillaris mayor
  2. Membantu dalam perjuangan pencabutan gigi molaris VI pada kuda
  3. Untuk tujuan operasi diagnostik


Lokasi operasi trepanasi sinus maxillaris mayor yakni pada sudut yang dibuat oleh garis yang sejajar dengan crista fascialis berjarak satu lebar jari diatas crista fascialis, dengan garis yang tegak lurus crista fascialis berjarak dua lebar jari dari ujung crista fascialis.

Trepanasi Sinus Choncho Frontalis

Trepanasi sinus choncho frontalis umumnya dilakukan untuk mencapai sinus maxillaris minor dan mayor sekaligus dari satu lubang.

Trepanasi Sinus Frontalis

Trepanasi sinus frontalis umumnya dilakukan untuk indikasi sebagai berikut, antara lain:
  1. Pengobatan emphyema, neoplasma sinus frontalis
  2. Untuk tujuan operasi diagnostik percobaan
  3. Percobaan pada suatu keadaan depresi dimana terjadi infraksio os frontalis (os frontalis melekuk ke dalam).

Lokasi operasi trepanasi sinus frontalis yakni pada sudut yang dibuat oleh suatu garis yang menghubungkan kedu foramen supra orbitale, dengan garis yang sejajar garis median kepala berjarak satu lebar jari ke atas lateral.

Trepanasi tidak hanya untuk membuka suatu rongga yang dibatasi oleh tulang, melainkan sanggup pula untuk trepanasi jaringan lemak di bawah kulit. 

Salah satu contohnya yakni trepanasi pada kulit kelopak mata bawah dengan tujuan operasi pengobatan entropion dan ectropion.

Tujuan dan Kekurangan Operasi Trepanasio

Trepanasio pada tulang tengkorak (craniotomy) sanggup dilakukan untuk tujuan tertentu mirip :
  1. Mendiagnosis, menghapus, atau mengobati tumor otak
  2. Memotong atau memperbaiki suatu aneurisma
  3. Menghilangkan darah atau pembekuan darah dari pembuluh darah yang bocor
  4. Menghapus arteriovenous malformation (AVM). Massa asing dari pembuluh darah (arteri dan vena)
  5. Pengeringan nanah otak. Sebuah saku kantong nanah yang terinfeksi
  6. Perbaikan patah tulang tengkorak
  7. Perbaikan robekan pada selaput otak (dura mater)
  8. Menghilangkan tekanan dalam otak (tekanan intrakranial) dengan menghapus kawasan yang rusak atau abuh otak yang mungkin disebabkan oleh luka trauma atau stroke
  9. Mengobati epilepsi. Sebuah kondisi neurologis yang melibatkan otak yang menciptakan lebih rentan terhadap kejang.
  10. Menanamkan perangkat stimulator untuk mengobati gangguan gerak mirip penyakit Parkinson atau distonia (sejenis gangguan gerakan) pada manusia. 


Trepanasio pada tulang tengkorak (craniotomy) mencakup operasi epidueral hematoma (EDH) dan subdural hematoma (SDH). 

Epidural Hematoma (EDH) yakni suatu perdarahan yang terjadi di antara tulang dan lapisan duramater. Subdural hematoma (SDH)  adalah suatu perdarahan yang terdapat pada rongga diantara lapisan duramater dengan araknoidea. 

Epidueral hematoma (EDH) terletak di luar duramater tetapi di dalam rongga tengkorak dan cirinya berbentuk bikonveks atau ibarat lensa cembung. 

Organ terletak di kawasan temporal atau temporo­parietal yang disebabkan lantaran robeknya arteri meningea media akhir retaknya tulang tengkorak. 

Gumpalan darah yang terjadi sanggup berasal dari pembuluh arteri, namun pada sepertiga kasus sanggup terjadi akhir perdarahan vena. Tetapi ada kalanya epidueral hematoma (EDH) terjadi akhir robeknya sinus venosus terutama pada regio parieto – oksipital dan fora posterior. 

Walaupun secara relatif perdarahan epidural jarang terjadi, namun harus dipertimbangkan lantaran memerlukan tindakan diagnostik maupun operatif yang cepat. 

Perdarahan epidural bila ditolong segera pada tahap dini, prognosisnya sangat baik lantaran kerusakan pribadi akhir pemfokusan pengumpalan darah pada jaringan otak tidak berlangsung lama.

Pada binatang yang mengalami kondisi tersebut akan mengambarkan beberapa tanda-tanda klinis yaitu penurunan kesadaran, pupil anisokor dengan refleks cahaya menurun dan kontralateral hemiparesis merupakan tanda adanya pemfokusan brainstem oleh herniasi uncal dimana sebagian besar disebabkan oleh adanya massa extra aksial. Kegunaan dari operasi trepanasio ini ada dua yaitu :

a.  Ekstracranial

  1. Pengurangan fraktur yang melibatkan orbit dan mengancam mata.
  2. Penghapusan tumor atau kondisi mirip tumor yang melibatkan tengkorak atau jaringan lunak yang berdekatan.


b.  Intracranial

  1. Pengurangan fraktur depresi yang menghipnotis pribadi pada otak.
  2. Penghapusan tumor otak dan selaput otak.
  3. Penghapusan massa intrakranial lainnya.
  4. Biopsi massa intrakranial.


Adapun laba atau manfaat dari dilakukannya operasi trepanasio pada tulang tengkorak (craniotomy) antara lain :

  1. Menyediakan dekompresi pribadi segera otak kalau tekanan intrakranial meningkat.
  2. Menyediakan jalan masuk untuk biopsi dan atau abolisi massa intrakranial.
  3. Memungkinkan untuk pengurangan lanjutan tekanan intrakranial setelah operasi.
  4. Trepanasio memperlihatkan donasi otak setelah operasi.

Adapun kekurangan dari dilakukannya operasi trepanasio pada tulang tengkorak (craniotomy) antara lain :

  1. Membutuhkan andal bedah relatif berpengalaman untuk mencegah kerusakan lebih lanjut ke otak.
  2. Mengharuskan administrasi anestesi yang relatif dialami selama operasi.
  3. Mengharuskan administrasi relatif mengalami setelah operasi.
  4. Membutuhkan beberapa peralatan khusus.
  5. Trepanasio sanggup mengekspos otak untuk risiko yang berlebihan cedera setelah operasi, terutama dengan reseksi luas dan pada anjing dengan cakupan otot sedikit atau tidak ada otak yang terkena.
  6. Trepanasio tidak memungkinkan untuk pengurangan lanjutan tekanan intrakranial setelah operasi.
  7. Kabel yang digunakan untuk mengamankan trepanasio sanggup mengganggu pencitraan, pelat titanium dan sekrup atau monofilamen jahitan mungkin pilihan yang lebih baik untuk kasus – kasus di mana pencitraan selanjutnya dipertimbangkan.


Operasi trepanasio dilakukan untuk pengobatan bedah terhadap aneka macam gangguan neurologis atau otak. Gangguan tersebut antara lain :
  1. Perubahan metabolik dalam sel saraf atau glial.
  2. Penurunan pasokan vaskular dengan jaringan normal (iskemia).
  3. Penurunan autoregulasi serebrovaskular.
  4. Perdarahan (intraparenchymal, intraventrikular, extradural atau subdural).
  5. Iritasi (generasi kejang).
  6. Obstruksi dari sistem ventrikel.
  7. Pembentukan edema.
  8. Produksi produk fisiologis aktif.
  9. Peningkatan tekanan intrakranial (ICP).
  10. Hematoma (bekuan darah)
  11. Aneurisma (pecahnya pembuluh darah)
  12. AVM (gangguan pembuluh darah)
  13. Patah tulang tengkorak
  14. Untuk abolisi benda asing yang terdapat di otak


Operasi trepanasio juga sanggup digunakan untuk menghilangkan tumor atau pertumbuhan lainnya dari tengkorak dan jaringan lunak yang berdekatan. 

Operasi trepanasio sanggup diindikasikan untuk pendekatan luas yang meninggalkan wilayah besar otak terpapar atau pada binatang yang mempunyai sedikit jaringan lunak cakupan terkena otak. 

Operasi ini umumnya dilakukan pada anjing yang keturunan biasanya mempunyai kepala yang pendek dan lebar.

Trepanasio Pada Os Skull Kelinci

  1. Pertama – tama binatang (kelinci) dibius secara intramuskular (gluteal atau otot besar) neuroleptanalgesia. Anastesi yang digunakan yakni anastesi umum dengan memakai fluanisone 10mg/ml dan fentanil 0,2mg/ml; 0,6ml/kg BB. Dalam operasi ini tidak memakai obat premedikasi. 
  2. Setelah anastesi diberikan, reaksi akan muncul setelah 10 menit. Setelah binatang berada dibawah efek anastesi, kemudian rambut kepala dicukur dan diberikan larutan antiseptik (alkohol chorhexidine 5mg/ml) yang diaplikasikan atas bidang bedah. Hewan ditempatkan di atas meja operasi dan dipakaikan kain drape pada badan potongan caudal hingga ke ocipital, sehingga terfokus pada wilayah kraniofasial. 
  3. Pembedahan dimulai dengan mencukur rambut binatang disekitar area operasi. Kemudian dilanjutkan dengan  membuat pola sayatan sebelum menciptakan sayatan kulit dari hidung ke kawasan parietal hingga lateralis kulit kepala dan mendasari jaringan, tulang calvarial yang akan di operasi.
  4. Penyayatan tulang pada potongan tulang calvarial dan kawasan sutural dengan memakai mata pisau berlian yang menghasilkan 4x6 mm atau dengan pisau trepin yang menghasilkan 6mm sayatan, yang dipasang pada bor dengan kecepatan tertentu. Lesi pada kepala sanggup diperluas dengan melaksanakan pemetongan rongeur. Proses penyayatan harus dilakukan dengan hati-hati untuk mrnghindari perforasi dura meter dan sinus sagital. Selama proses operasi pengeboran pada tulang, area pengeboran diberikan NaCl fisiologis untuk mengurangi terjadinya kerusakan pada kawasan termal.  
  5. Untuk penstabilan hemostasis, tulang diberikan wax sebelum proses penutupan sayatan dilakukan penjaritan dengan memakai 4,0 Dexon (asam polyglycolic). Kemudian luka ditutupi dengan semprotan nobecutan. 
  6. Selama mekanisme operasi berjalan, andal bedah dan asistennya memakai topi steril, masker, glove dan pakaian bedah steril. Sebelum operasi dilakukan, peralatan bedah disterilkan ke dalan autoclave setiap pagi dan sore. Peralatan tersebut kemudian di rendam didalam alcohol selama 15 menit.
  7. Perawatan yang dilakukan pasca operasi yaitu untuk menanggulangi keadaan kehilangan cairan tubuh pada ketika sebelum dan setelah operasi, binatang disuntikan NaCl fisiologis 10ml secara subkutan dibagian punggung. Kemudian, binatang diberi injeksi streptocillin 0,1ml secara intramuscular. Bisa juga diberikan dihydrostreptomycin 0,25g/ml dan benzylpenicilline 0,2g/ml, setiap satu minggu. 


Selama proses pemulihan berlangsung, kelinci dikandangkan dengan tujuan untuk mempertahankan suhu tubuhnya biar kembali normal. 

Hewan tetap berada dibawah pengawasan selama 4 jam. Hewan tidak perlu diberikan analgesik setelah operasi.


Trepanasio yakni suatu tindakan operasi dengan membuka suatu rongga yang berdinding keras Teknik Operasi Trepanasio Pada Hewan (Bedah Kepala & Leher)
Tengkorak kelinci yang mengalami teknik operasi trepanasio


Trepanasio yakni suatu tindakan operasi dengan membuka suatu rongga yang berdinding keras Teknik Operasi Trepanasio Pada Hewan (Bedah Kepala & Leher)
Otak kucing yang mengalami teknik operasi trepanasio

Trepanasi pada Kasus Sinus Empyema (Primary Sinusitis)

Sinus empyema terjadi lantaran obstruksi drainase nasomaxillary dengan dihasilkannya akumulasi mukus di sinus yang kemudian menjadi infeksi. 

Beberapa kasus terjadi setelah infeksi pada saluran respirasi atas yang menjadikan peradangan, peningkatan mukus pada sinus dan penurunan sekresi dari sinus ke rongga hidung.  

Dalam melaksanakan trepanasi ini kuda biasanya dianestesi umum atau bangun biasanya memakai anestesi pada tabel di bawah ini.

Tabel. Sediaan kimia untuk restrain bangun pada kuda, mule dan keledai

Trepanasio yakni suatu tindakan operasi dengan membuka suatu rongga yang berdinding keras Teknik Operasi Trepanasio Pada Hewan (Bedah Kepala & Leher)



Dalam melaksanakan treatment ini tidak selalu mengguanakan teknik trepanasi, namun juga sanggup menggunkan debridement atau sinonasal fistulation untuk drainase. Namun ada ketika tertentu harus memakai teknik trepanasi.misalnya untuk menjangkau tempat terjadinya lesi.

Teknik atau mekanisme wacana trepanasi telah dijelaskan di tinjauan pustaka, berikut merupakan penggambaran teknik dari trepanasi tersebut.

  • Sebuah sayatan lengkung dibuat melalui kulit dan periosteum yang kemudian akan dilakukan trepanasi. Kuda di restrain berdiri. 
Trepanasio yakni suatu tindakan operasi dengan membuka suatu rongga yang berdinding keras Teknik Operasi Trepanasio Pada Hewan (Bedah Kepala & Leher)
Pembuatan sayatan pada kulit

  • Dibuat lubang trepanasi memakai alat trepine seluas 5 cm yang bertujuan untuk menciptakan flap tulang besar ke dalam sinus frontalis kiri pada kuda, memungkinkan jalan masuk bedah untuk dorsal conchal, frontal dan sinus caudal maksila. Potonga tulang dari trepanasi dibuang.
Trepanasio yakni suatu tindakan operasi dengan membuka suatu rongga yang berdinding keras Teknik Operasi Trepanasio Pada Hewan (Bedah Kepala & Leher)
Pembuatan lubang trepanasi


  • Setelah dibuat lubang, eksudat berlebihan yang purulen mengalir dari tulang nasofrontal pada kasus kronis sinus empiema. 
Trepanasio yakni suatu tindakan operasi dengan membuka suatu rongga yang berdinding keras Teknik Operasi Trepanasio Pada Hewan (Bedah Kepala & Leher)
Eksudat mengalir melalui lubang trepanasi  
  • Lipatan kulit dan periosteum digunakan untuk menutupi lubang yang ada di os frontal. Dengan memakai jahitan terputus (seperti ditunjukkan oleh tanda panah). Kemudian dipasang kateter Foley untuk melaksanakan irigasi dari eksudat yang ada di dalam.


Trepanasio yakni suatu tindakan operasi dengan membuka suatu rongga yang berdinding keras Teknik Operasi Trepanasio Pada Hewan (Bedah Kepala & Leher)
Penjahitan dan pemasangan kateter Foley


Trepanasi pada Kasus Kista pada Sinus 

Kista pada sinus yakni akumulasi cairan pada ruang sinus berupa lesi yang luas, sanggup terjadi pada kuda renta hingga muda. Kista sinus paling sering terjadi pada sinus maksilaris tetapi mereka juga sanggup terjadi pada sinus lainnya.

Trepanasio yakni suatu tindakan operasi dengan membuka suatu rongga yang berdinding keras Teknik Operasi Trepanasio Pada Hewan (Bedah Kepala & Leher)
Sinus Kista

Gambar di atas. memperlihatkan pembengkakan besar sisi kiri kawasan rahang atas pada kuda yang berumur 8 tahun (panah) yakni hasil dari remodeling tulang dalam menanggapi sebuah kista yang berkembang pada sinus maksilaris. 

Penanganan kasus diatas da[pat dilakukan dengan aspirasi atau dengan pembedahan trepanasi. 

Trepanasio yakni suatu tindakan operasi dengan membuka suatu rongga yang berdinding keras Teknik Operasi Trepanasio Pada Hewan (Bedah Kepala & Leher)
Hasil pembedahan kasus kista pada sinus

Gambar di atas memperlihatkan pembedahan yang dilakukan pada sinus frontal dengan menghilangkan dinding kista (panah kuning), kemudian akan masih tersisa cairan berwarna mirip madu merupkan lesi khas pada kasus kista sinus (panah biru).

Komplikasi

Seperti halnya mekanisme bedah, komplikasi sanggup terjadi. Risiko operasi otak terikat pada lokasi tertentu di otak yang akan menghipnotis operasi. Beberapa komplikasi yang lebih umum termasuk, namun tidak terbatas pada, sebagai berikut :
  1. Infeksi
  2. Perdarahan (hemorrhage)
  3. Trombus (pembentukan bekuan darah)
  4. Pneumonia (infeksi paru – paru)
  5. Tekanan darah tidak stabil
  6. Kejang 
  7. Kelemahan otot
  8. Pembengkakan otak
  9. Kebocoran cairan serebrospinal (cairan yang mengelilingi dan bantal otak)
  10. Kehilangan kesadaran
  11. Kesulitan mengeluarkan suara
  12. Kelumpuhan, kehilangan keseimbangan hingga koma

Referensi

Boutros, CP and Judith BK.2001. A Combined Frontal and Maxillary Sinus Approach For Repulsion of The Third Maxillary Molar in A Horse. Can Vet J Volume 42 :286 - 288

Quinn, GC, Kidd JA and Lane JG. 2005. Modified Frontonasal Sinus Flap Surgery In Standing Horses: Surgical Findings And Outcomes Of 60 Cases. Equine vet. J. Vol 37 No 2 138-142

Sudisma, IGN. 2006. Ilmu Bedah Veteriner Dan Teknik Operasi. Pelawa Sari. Denpasar.

Tate, LP  and Anthony TB. 2002. New Perspectives on Diagnosis and Treatment of Progressive Ethmoid Hematomas. Aaep Proceedings . Vol. 48’ 233-239

Tremaine, H and David EF. 2005. Disorders of the Paranasal Sinuses.

Waguespack, RW and Jennifer T. 2011. Paranasal Sinus Disease In Horses. Vetlearn.com. Auburn University.

0 Response to "Teknik Operasi Trepanasio Pada Binatang (Bedah Kepala & Leher)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel