Teknik Operasi Gastrotomy & Rumenotomy Pada Binatang (Bedah Digesti)

Banyaknya kasus yang terjadi pada binatang ternak pada tempat lambung dan rumen menuntut dokter binatang untuk melaksanakan tindakan yang terbaik. 

Gastrotomy ialah tindakan pembedahan dengan melaksanakan insisi pada dinsing lambung sehingga terlihat lumennya. Gastrotomy ialah tindakan pembedahan untuk membuat lubang palsu pada lambung.

Sedangkan Rumenotomy ialah mekanisme rutin untuk banyak penyakit pada sapi, seperti, stress berat reticuloperitonitis ; konsumsi tanaman beracun , zat kimia , atau selaput janin sesudah kelahiran , akut dan recurrent bloat, penempatan sementara atau permanen rumen kanula untuk meringankan bloat, penciptaan fistula rumen permanen ; dan impactions.

Seperti halnya operasi gastrointestinal, perut harus sepenuhnya dieksplorasi dan mekanisme bersih, ibarat biopsi hati, harus dilakukan sebelum membuka perut. Sayatan perut biasanya mulai di Xifoid dan memperpanjang ekor ke umbilikus. 

Memperluas sayatan tengkorak ke ujung Xifoid sanggup menjadikan perforasi diafragma dan pneumotoraks berikutnya. Ligamen mungkin memerlukan ligasi dan reseksi untuk mengekspos perut. Sebelum memasuki jeroan terkontaminasi, alat-alat steril harus disisihkan untuk penutupan.

Banyaknya kasus yang terjadi pada binatang ternak pada tempat lambung dan rumen menuntut dokt Teknik Operasi Gastrotomy & Rumenotomy pada Hewan (Bedah Digesti)


Definisi 

Gastrotomy

Gastrotomi ialah tindakan pembedahan dengan melaksanakan incisi pada dinding lambung sehingga terlihat lumennya. Indikasi utama dilakukannya pembedahan gastrotomi ialah untuk mengeluarkan benda asing (terutama pada binatang anjing dan kucing), menyidik mukosa lambung yang luka (ulser), neoplasma atau hypertropi, serta untuk tujuan biopsi dan diagnosis.

Rumenotomy

Rumenotomi terdiri atas rumenotomi dan rumenal fistulation. Rumenotomi ialah pembedahan dengan membedah dinding abdomen dan rumen akan terlihat. Setelah itu rumen dan dinding abdomen dijahit, sesudah itu rumen diincisi sehingga terlihat isi rumen. 

Melalui lubang yang dibentuk pada rumen sanggup dilakukan palpasi pada tempat pecahan dalam rumen atau reticulum. Rumenotomi sering dipergunakan untuk menguras isi rumen dan mengganti isinya denganyang baru.

Sedangkan Rumenal fistulation ialah teknik untuk menangani penyakit bloat yang bersifat kronik. Bloat yang bersifat kronik diakibatkan dari abnormalnya nervus parasympatik yang mensupplay cardia rumen. 

Hal tersebut alasannya ialah beberapa penyakit yaitu reticuloperitonitis dan fibrinous pneumonia – pleuritis yang terkena pada nervus vagus. 

Selain itu juga akhir dari pembengkakan lympa nodulus atau nanah liver alasannya ialah ada basil Bacillus Lactis dari ambing yang menyebar secara hemoragi dan berada di rumen menimbulkan rumenitis kemudian bergerak menuju hati hasilnya hati menjadi abses, terjadi gangguan fungsi hati sehingga hati tidak sanggup melaksanakan metabolism protein. 

Sapi akan mengalami hypoprotein dan berakibat pada hilangnya tonus sehingga rumen tidak sanggup mengeluarkan gas.

Indikasi

Gastrotomi

Gastrotomi ialah operasi membuka gastrium atau dinding lambung yang dilakukan untuk mengambil benda asing, inspeksi mukosa gastrium terhadap kemungkinan ulcer, neoplasma atau hipertropi dan untuk mengambil spesimen biopsi, untuk mengurangi tekanan akhir gastrium terlalu berdilatasi, distensi lambung serta penyempitan pylorus.

Dan tumor lambung (gastrointestinal lymphoma) dari gastrium dan oesophagus pecahan bawah). Sebelum mekanisme pembedahan harus dilakukan investigasi lengkap traktus gastrointestinalis, baik investigasi fisik maupun radiologi, selain itu juga harus dilakukan penilaian keseimbangan fluid dan elektrolit yang harus dikoreksi sebelum operasi


Bedah untuk Penempatan Gastrotomy Tube pada Anjing

Tabung gastrostomy digunakan untuk suplemen enteral pada binatang yang membutuhkan dukungan nutrisi jangka panjang atau mempunyai gangguan kerongkongan. 

Kurang umum, mereka digunakan sebagai metode untuk membuat gastropexy permanen untuk mencegah terulangnya dilatasi lambung dan volvulus.



Banyaknya kasus yang terjadi pada binatang ternak pada tempat lambung dan rumen menuntut dokt Teknik Operasi Gastrotomy & Rumenotomy pada Hewan (Bedah Digesti)
Pemasangan Gastrotomy Tube pada Anjing


Tabung makan lambung sanggup ditempatkan perkutan dengan pemberian endoskop atau pembedahan melalui sayatan garis tengah atau paracostal. 

Penempatan bedah diharapkan bila binatang mempunyai kondisi esofagus yang akan mencegah penempatan perkutan, ibarat striktur atau anomali cincin vaskuler. 


Selang masakan Enterostomy lebih disukai pada binatang dengan gastroesophageal reflux, penyakit lambung, atau sering atau terus-menerus muntah. Tabung makan gastrostomy sanggup digunakan pada binatang dengan muntah intermiten selama muntah tidak terkait dengan makan dan pilorus tidak terhalang.

Rumenotomy

Dinding tubuh pecahan kiri (yaitu flank) merupakan subuah portal yang gampang untuk mengakses struktur gastrointestinal proksimal termasuk retikulum, lubang retikulo-omasal dan rumen itu sendiri. 

Indikasi untuk operasi pada rumen mencakup stress berat reticuloperitonitis, rumen dan adanya benda asing di rumen, frothy boat, vagal indigesti, kelebihan gandum (grain overload), toxin ingestion dan chronic reoccuring bloat.

Rumenotommy eksplorasi sanggup dilakukan untuk mengambil benda asing yang tertelan. Menggunakan rumen sebagai saluran sanggup mengurangi retikuloperitonitis akhir dari eksplorasi retikulum. 

Pengeringan nanah perireticular sanggup dilakukan dengan bedah rumenotomy. Indikasi lain untuk melaksanakan rumenotomy yang mencakup pembatalan isi rumen dalam kasus menelan racun akut, kelebihan biji-bijian, atau mengasapi berbusa. 

Rumenostomy sanggup menjadi pilihan terapi untuk binatang dengan bloat kronis, digunakan untuk memperlihatkan nutrisi enterik, atau digunakan untuk menempatkan Canula rumen.

Tindakan Pre Operasi

Gastrotomi

Sebelum operasi dilakukan binatang tersebut diperiksa kondisi fisik secara umum. Hewan dipuasakan selama 12 jam dan tidak diberi minum selama 2 jam sebelum pembedahan. 

Sehari sebelum operasi binatang dimandikan, berat tubuh binatang ditimbang untuk memilih takaran obat yang akan digunakan pada  operasi. Ruangan dan tempat operasi dibersihkan. 

Alat-alat yang digunakan disterilkan dan obat-obatan yang digunakan disiapkan.

Alat – alat yang digunakan antara lain meja operasi, lampu operasi, sarung tangan, stetoskop, spuit 3 ml, scalpel, needle holders, jarum ½ lingkaran, gunting ujung runcing dan gunting ujung tumpul, tampon, pinset antomis dan sirurgis, Alli’s Forceps serta arteri klem anatomi.

Bahan – materi yang digunakan terdiri dari benang chromik cat gut dan benang silk, kain kasa, Iodium Tincture 3%, alkohol 70%, Aquades, NaCl fisiologi, premedikasi (Atropine Sulfat), anestesi (Ketamin dan Xylazin), antibiotik (Penicillin oil), obat suportif (Vit B – kompleks), swat dan wonderdust powder.

Sebelum melaksanakan operasi, baik operator maupun co – operator harus terlebih dahulu melepaskan semua aksesoris yang sanggup mengganggu jalannya operasi. 

Cuci tangan hingga mencapai siku dengan memakai air higienis dan sabun, sesudah itu sanggup dicuci kembali dengan alkohol 70%. Kemudian operator dan co-operator memakai sarung tangan dan pakaian khusus. Keadaan tersebut dipertahankan hingga operasi selesai. 

Premedikasi yang digunakan ialah Atropin Sulfat dengan takaran 0,02 – 0,04 mg/KgBB secara intramuscular. Setelah ± 10 menit dilanjutkan dengan pemberian anestesi umum yaitu Ketamin 10 – 40 mg/KgBB dan Xylazine 1 – 3 mg/KgBB secara intramuskular. 

Setelah pemberian anestesi, frekuensi nafas dan denyut jantung dimonitoring setiap 5 – 10 menit hingga pembedahan selesai

Rumenotomi

Sebelum dilakukan operasi, binatang dipuasakan makan selama 12 jam dan puasa minum 6 jam sebelum operasi. Tujuan dari puasa ini ialah untuk pengosongan lambung supaya tidak mendesak diafragma selama operasi sehingga tidak terjadi muntah. 

Dari hasil investigasi umum dan investigasi fisik, binatang tidak mengalami perubahan patologis sehingga binatang dinyatakan sehat dan kondusif untuk dioperasi.

Prosedur operasi dilakukan dengan posisi binatang berdiri. Hewan yang telah dipersiapkan kemudian diletakkan diatas meja operasi dan direstrain. Operasi dilakukan pada flank kiri. Sebelum operasi dilakukan, pecahan yang akan dioperasi dicukur pada tempat flank. 

Setelah itu diolesi alkohol. Persiapan alat-alat operasi juga dilakukan. Alat yang digunakan ialah pemakaian shroud atau plastik untuk rumen. Setelah itu gres binatang diberi cairan anastesi. 

Anastesi yang sanggup diberikan dengan cara line block, inverted block, atau paravertebral block. Anastesika diberikan secara regional dengan memakai teknik paravertebral block dan L-block. Anastesi ini dimaksudkan untuk mematikan rasa di tempat flank.

Anastetika yang digunakan ialah Lidocain HCl. Pemberian Lidocaine HCL dilakukan memakai metode farqurhason dengan processus transversus sebagai penanda. Tiap tempat diberikan injeksi Lidocaine HCl sebanyak 20 ml. 

Setelah sekitar 5-10 menit kemudian, dilakukan tes untuk mengetahui apakah tempat operasi sudah teranastesi sempuna atau belum, dengan memakai Allis forceps dilakukan jepitan-jepitan tempat yang dianastesi tersebut. 

Hasilnya ialah binatang masih memperlihatkan respon kesakitan ketika dilakukan jepitan memakai Allis forcep.. 

Teknik Operasi

Gastrotomy

Setelah dilakukan investigasi fisik dan radiograph, melaksanakan penilaian terhadap keseimbangan elektrolitnya. 

  • Selanjutnya binatang diberikan anestesi umum dan ditempatkan pada posisi dorsal recumbency. 
  • Setelah itu melaksanakan incisi kulit pada ventral midline abdominal dari thipoid hingga pubis. 
  • Incisi dilanjutkan pada linea alba dan peritonium sehingga rongga abdominal terbuka. 
  • Dinding abdominal dikuakkan dengan retraktor sehingga gastrointestinal terlihat. Lambung dikeluarkan dengan membuat jahitan stay suture yang bertujuan untuk memegang dinding lambung. 
  • Selanjutnya melaksanakan incisi pada dinding lambung yang sedikit pembuluh darahnya (bagian curvatura mayor). 
  • Incisi dibentuk semoga tidak bersahabat dengan pilorus dan incisi dilebarkan dengan gunting. 
  • Setelah dilakukan tindakan pada lambung (mengeluarkan benda asing, biopsi), segera dilakukan penutupan pada serosa muskularis, dan submukosa sebagai lapis pertama dengan contoh jahitan cushing atau simple interrupted selanjutnya dijahit dengan contoh lembert atau cushing. 
  • Lambung dimasukkan ke dalam rongga perut dan dilakukan penutupan dinding perut. 
  • Pada pecahan peritonium, linea alba, dan subkutan dijahit dengan benang absorbable serta kulit dijahit dengan benang nonabsorbable.
  • Perawatan pasca operasi, binatang jangan diberi makan dan minum. Diberikan infus secara intravena, antibiotika secara intravena dan oral. Setelah 24 jam sanggup diberikan kudapan (pakan bayi).

Banyaknya kasus yang terjadi pada binatang ternak pada tempat lambung dan rumen menuntut dokt Teknik Operasi Gastrotomy & Rumenotomy pada Hewan (Bedah Digesti)
Pencukuran rambut tempat ventral abdomen

Banyaknya kasus yang terjadi pada binatang ternak pada tempat lambung dan rumen menuntut dokt Teknik Operasi Gastrotomy & Rumenotomy pada Hewan (Bedah Digesti)
Daerah Lambung yang akan di lakukan operasi



       
Banyaknya kasus yang terjadi pada binatang ternak pada tempat lambung dan rumen menuntut dokt Teknik Operasi Gastrotomy & Rumenotomy pada Hewan (Bedah Digesti)
Benda asing gorilla glue pada gaster

Banyaknya kasus yang terjadi pada binatang ternak pada tempat lambung dan rumen menuntut dokt Teknik Operasi Gastrotomy & Rumenotomy pada Hewan (Bedah Digesti)
pengangkatan gastro keluar tubuh

               
Banyaknya kasus yang terjadi pada binatang ternak pada tempat lambung dan rumen menuntut dokt Teknik Operasi Gastrotomy & Rumenotomy pada Hewan (Bedah Digesti)
Penjepitan gastro dengan hemostat 


Banyaknya kasus yang terjadi pada binatang ternak pada tempat lambung dan rumen menuntut dokt Teknik Operasi Gastrotomy & Rumenotomy pada Hewan (Bedah Digesti)
insisi di tempat penjepitan gastro

                         
Banyaknya kasus yang terjadi pada binatang ternak pada tempat lambung dan rumen menuntut dokt Teknik Operasi Gastrotomy & Rumenotomy pada Hewan (Bedah Digesti)
Pengikatan ujung sayatan dan dikencangkan   
   

Banyaknya kasus yang terjadi pada binatang ternak pada tempat lambung dan rumen menuntut dokt Teknik Operasi Gastrotomy & Rumenotomy pada Hewan (Bedah Digesti)
melanjutkan jahitan dengan teknik 

Banyaknya kasus yang terjadi pada binatang ternak pada tempat lambung dan rumen menuntut dokt Teknik Operasi Gastrotomy & Rumenotomy pada Hewan (Bedah Digesti)
Jahitan seromuscular dengan teknik cushing dan jahitan lambert untuk keamanan

 Rumenotomy

Sebelum dilakukan operasi, binatang dipuasakan makan selama 12 jam dan puasa minum selama 6 jam. Tujuan dari puasa ini ialah untuk pengosongan lambung supaya tidak mendesak diafragma selama operasi sehingga tidak terjadi muntah. Dari hasil investigasi umum dan investigasi fisik, binatang yang tidak mengalami perubahan patologis sanggup dinyatakan binatang berada dalam kondisi sehat dan kondusif untuk dioperasi.
  • Hewan yang telah dipersiapkan kemudian diletakkan diatas meja operasi dan direstrain. Operasi dilakukan pada flank kiri. 
  • Sebelum operasi dilakukan, pecahan yang akan dioperasi dicukur (daerah flank), sesudah itu diolesi alkohol. 
  • Persiapan alat – alat operasi juga dilakukan. Perbedaan alat yang digunakan ialah pemakaian shroud atau plastik untuk rumen. Setelah itu gres binatang diberi cairan anastesi. 
  • Anastesi yang sanggup diberikan dengan cara line block, inverted block, atau paravertebral block. 
  • Pada kasus rumenotomi biasanya anastesika diberikan secara regional dengan memakai teknik paravertebral block dan L – block. Anastesi ini dimaksudkan untuk mematikan rasa di tempat flank. 
  • Teknik ini mempunyai beberapa laba ibarat tempat yang teranastesi cukup besar, memakai anastesi yang lebih sedikit dibanding anastesi lain dan tidak menjadikan distorsi jaringan. 
  • Untuk memperoleh hasil anastesi yang sesuai, teknik ini membutuhkan keahlian serta waktu untuk melakukannya dan peletakan biro anastesi haruslah tepat. 
  • Anastetika yang digunakan ialah Lidocain HCl. Pemberian Lidocaine HCL dilakukan memakai metode farqurhason dengan processus transversus sebagai penanda. 
  • Tiap tempat diberikan injeksi Lidocaine HCl sebanyak 20 ml. Setelah sekitar 5 – 10 menit kemudian, dilakukan tes untuk mengetahui apakah tempat operasi sudah teranastesi sempuna atau belum, dengan memakai Allis forceps dilakukan jepitan – jepitan tempat yang dianastesi tersebut. 
  • Setelah binatang teranastesi, dilakukan incisi sepanjang 12 cm pada kulit dimulai dari kira – kira 10 cm di bawah prosesus transversus dari vertebrae lumbaris pertengahan flank. 
  • Struktur lain dari dinding abdomen yang harus dihindari ketika insisi ialah nervus dan pembuluh darah. Jika ada pembuluh darah harus di ligasi terlebih dahulu. Rumen ditarik ke luar dengan pemberian allies forcep atau dua buah jahitan yang kuat. 
  • Incisi rumen dibentuk diantara kedua jahitan sesudah cavum abdomen ditutup. Setelah rumen dibuka dimasukkan rumen shroud untuk mencegah kontaminasi kemudian isi rumen dikeluarkan sehingga rumen sanggup dieksplorasi untuk mencari benda asing. 
  • Tepi rumen yang diincisi dibersihkan dan dijahit dengan tipe jahitan sederhana menerus dilanjutkan dengan tipe jahitan kontinous lambert dengan memakai benang catgut chromic. 
  • Peritoneum dan muskulus dijahit secara terpisah dengan tipe jahitan sederhana tunggal memakai benang catgut chromic. 
  • Sub kutan dijahit dengan contoh jahitan sederhana menerus memakai benang catgut plain. 
  • Kulit dijahit dengan tipe jahitan sederhana tunggal memakai benang katun. 
  • Iodium tincture dioleskan pada luka.  



   
Banyaknya kasus yang terjadi pada binatang ternak pada tempat lambung dan rumen menuntut dokt Teknik Operasi Gastrotomy & Rumenotomy pada Hewan (Bedah Digesti)
Insisi tempat flank

Banyaknya kasus yang terjadi pada binatang ternak pada tempat lambung dan rumen menuntut dokt Teknik Operasi Gastrotomy & Rumenotomy pada Hewan (Bedah Digesti)
insisi facia

Banyaknya kasus yang terjadi pada binatang ternak pada tempat lambung dan rumen menuntut dokt Teknik Operasi Gastrotomy & Rumenotomy pada Hewan (Bedah Digesti)
Rongga abdomen terbuka


Banyaknya kasus yang terjadi pada binatang ternak pada tempat lambung dan rumen menuntut dokt Teknik Operasi Gastrotomy & Rumenotomy pada Hewan (Bedah Digesti)
pemasangan bingkai wein garth (buka tempat insisi)
   
Banyaknya kasus yang terjadi pada binatang ternak pada tempat lambung dan rumen menuntut dokt Teknik Operasi Gastrotomy & Rumenotomy pada Hewan (Bedah Digesti)
Pengeluaran rumen dengan tang arteri

Banyaknya kasus yang terjadi pada binatang ternak pada tempat lambung dan rumen menuntut dokt Teknik Operasi Gastrotomy & Rumenotomy pada Hewan (Bedah Digesti)
pemasangan kain drap

   
Banyaknya kasus yang terjadi pada binatang ternak pada tempat lambung dan rumen menuntut dokt Teknik Operasi Gastrotomy & Rumenotomy pada Hewan (Bedah Digesti)
Insisi rumen


Banyaknya kasus yang terjadi pada binatang ternak pada tempat lambung dan rumen menuntut dokt Teknik Operasi Gastrotomy & Rumenotomy pada Hewan (Bedah Digesti)
pemasangan backhaus towel clamp Untuk membuka rumen

   
Banyaknya kasus yang terjadi pada binatang ternak pada tempat lambung dan rumen menuntut dokt Teknik Operasi Gastrotomy & Rumenotomy pada Hewan (Bedah Digesti)
Pengeluaran benda dalam rumen

Banyaknya kasus yang terjadi pada binatang ternak pada tempat lambung dan rumen menuntut dokt Teknik Operasi Gastrotomy & Rumenotomy pada Hewan (Bedah Digesti)
pelepasan clamp dan penjahitan  lembert

 
Banyaknya kasus yang terjadi pada binatang ternak pada tempat lambung dan rumen menuntut dokt Teknik Operasi Gastrotomy & Rumenotomy pada Hewan (Bedah Digesti)
Memasukkan kembali rumen
Banyaknya kasus yang terjadi pada binatang ternak pada tempat lambung dan rumen menuntut dokt Teknik Operasi Gastrotomy & Rumenotomy pada Hewan (Bedah Digesti)
penjahitan facia
                 
Banyaknya kasus yang terjadi pada binatang ternak pada tempat lambung dan rumen menuntut dokt Teknik Operasi Gastrotomy & Rumenotomy pada Hewan (Bedah Digesti)
Penjahitan facia dengan simple continues


Banyaknya kasus yang terjadi pada binatang ternak pada tempat lambung dan rumen menuntut dokt Teknik Operasi Gastrotomy & Rumenotomy pada Hewan (Bedah Digesti)
selesai di jahit
             
Banyaknya kasus yang terjadi pada binatang ternak pada tempat lambung dan rumen menuntut dokt Teknik Operasi Gastrotomy & Rumenotomy pada Hewan (Bedah Digesti)
Penjahitan kulit sub kutikuler


Banyaknya kasus yang terjadi pada binatang ternak pada tempat lambung dan rumen menuntut dokt Teknik Operasi Gastrotomy & Rumenotomy pada Hewan (Bedah Digesti)
selesai dijahit
          
Setelah operasi rumenotomi, yang paling penting dalam tahapan ini ialah kesembuhan luka. Kesuksesan operasi sangat tergantung pada kesembuhan luka. 

Pada hari ke – 4 kulit binatang sudah mulai menutup hal ini mengambarkan bahwa makrofag menstimulasi fibroblas yang kemudian membentuk myofibroblas. 

Myofibroblas berperan penting dalam penutupan luka alasannya ialah berisi protein (aktin dan miosin) yang mempunyai bantuan dalam penutupan luka.  


Penjahitan kulit rumen


Banyaknya kasus yang terjadi pada binatang ternak pada tempat lambung dan rumen menuntut dokt Teknik Operasi Gastrotomy & Rumenotomy pada Hewan (Bedah Digesti)
Rumenotomy dengan fiksas. a) sayatan kulit. b) Pertama jahitan gigitan melalui rumen dan kulit. c) Selesai jahitan, rumen yang menorehkan. Kanan persegi: Diperbesar skematis dari contoh jahitan. Turunkan persegi: Pola Jahitan di comissures punggung dan perut untuk segel peritoneal lebih baik.


Banyaknya kasus yang terjadi pada binatang ternak pada tempat lambung dan rumen menuntut dokt Teknik Operasi Gastrotomy & Rumenotomy pada Hewan (Bedah Digesti)
Weingarth's ring rumenotomy. a) Penerapan cincin Weingarth itu, rumen ialah berlabuh ke cincin pecahan punggung dan pecahan perut. b) Rumen yang menorehkan dan tetap untuk kedua sisi cincin dengan kait.

Pasca Operasi

Gastrotomi

Segera sesudah penutupan dinding abdomen dilakukan penyuntikan Ampicillin 10 % dengan takaran 10-20 mg/kg BB secara intramuskuler untuk menghindari adanya infeksi sekunder. 

Selama binatang masih teranastesi, dilakukan infus RD 5 % untuk mengganti cairan yang hilang dan untuk koreksi keseimbangan elektrolit secara intravena. Luka bekas operasi diolesi salep bioplasenton. 

Selain itu juga dilakukan monitoring terhadap denyut jantung, pernafasan dan temperatur tubuh. Untuk mencegah keadaan hipotermi sanggup dilakukan dengan memakai lampu penghangat, selimut atau infus yang dihangatkan.

Setelah binatang dioperasi ditempatkan pada tempat yang kering dan bersih, luka operasi dijaga kebersihannya dan investigasi dilakukan selama 4 – 6 hari berturut – turut, kemudian diberikan masakan yang gampang dicerna guna mengurangi kerja gastrium selama 3 – 4 hari, jahitan sanggup dibuka sesudah luka operasi benar-benar kering dan sembuh serta telah tertutup, kemudian diolesi kembali iodiun tinkture 3%.

Rumenotomi

Terapi pasca operasi yang diberikan ialah injeksi ampicilin 1,6 ml. Injeksi diberikan secara intramuskuler 2 kali sehari. 

Pengobatan antibiotik ditujukan untuk mencegah terjadinya infeksi baik yang diakibatkan oleh kurang terjaganya sterilitas operasi maupun akhir masuknya biro penyakit atau basil melalui celah luka pada ketika proses penyembuhan. 

Ampicillin merupakan salah satu obat semi sintetik Penicillin yang paling penting, mempunyai aktifitas bakterisid, merupakan antibiotik berspektrum luas, dan aktif melawan sejumlah besar organisme gram positif dan negatif. 

Ampicillin bekerja dengan cara menghambat sintesa dinding sel bakteri. Ampicillin didistribusikan ke seluruh jaringan tubuh dan terpusat dalam hati dan ginjal. Dosis Ampicillin pada domba 10-20 mg/kg BB secara per oral, dan 5-10 mg/kg BB secara parenteral.

Komplikasi

Komplikasi gastrotomi dan rumenotomy ialah hemoragi, infeksi dan dilema – dilema yang dihadapi sehubungan dengan anestesi dan shock. Hemoragi biasanya merupakan akhir dari kelalaian atau ligasi yang tidak sempurna. 

Hemoragi sekunder dan adanya shock merupakan komplikasi yang mungkin terjadi sesudah penutupan luka. Infeksi ialah yang tidak umum bila operasi dilakukan dibawah kondisi yang aseptis

Referensi 


Dehghani, SN and Ghadrdani AM. 1995. Bovine rumenotomy : Comparasion od FourSurgical Techniques. Can Vet J Volume 36 pp 693-697

Geehan, AM, Amel OB, and Shnin H. 2006.Comparative Study of Two Rumenotomy Techniques in Goats. Surgery Journal 1 (1) : 9-13

Gomez, JV. 2006. The Royal Canin Cut-out & Keep guide Gastrostomy tube placement in dogs and cats. Watham Focus Vol 16 No 3. Pp 37-40

Majak, W, T. A. McAllister, D. McCartney, K. Stanford, and K-J Cheng. 2003. Bloar in Cattle. Alberta Agriculture and Rural Development. Canada

Ramaswamy, V And Sharma Hr.2011. Plastic Bags – Threat To Environment And Cattle Health: A Retrospective Study From Gondar City Of Ethiopia. The IIOAB Journal Vol. 2; Issue 1; 2011: 7-12

Sudisma, IGN. 2006. Ilmu Bedah Veteriner Dan Teknik Operasi. Pelawa Sari. Denpasar.

0 Response to "Teknik Operasi Gastrotomy & Rumenotomy Pada Binatang (Bedah Digesti)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel